sub 10.5 (fig 10.34, 10.35, 10.36)
Sedangkan Salah satu konfigurasi dasar op-amp yang banyak diaplikasikan adalah noninverting constant-gain multiplier atau penguat non-inverting dengan penguatan tetap. Rangkaian ini dirancang untuk menghasilkan sinyal keluaran yang diperkuat dan tetap sefasa dengan sinyal masukan, sehingga sangat ideal digunakan pada aplikasi yang membutuhkan penguatan sinyal tanpa perubahan polaritas. Penguat non-inverting memiliki keunggulan berupa impedansi masukan yang sangat tinggi dan impedansi keluaran yang rendah, sehingga sangat cocok digunakan sebagai buffer atau penyangga impedansi. Selain itu, besar penguatan (gain) pada rangkaian ini dapat diatur secara presisi menggunakan kombinasi resistor pada jalur umpan balik, sehingga menghasilkan penguatan tetap sesuai kebutuhan aplikasi.
Unity follower, atau yang sering disebut sebagai voltage follower, merupakan salah satu konfigurasi dasar dari rangkaian operational amplifier (op-amp) yang memiliki penguatan tegangan sebesar satu (unity gain). Pada konfigurasi ini, output amp dihubungkan langsung ke input inverting (-), sementara sinyal input diberikan ke terminal non inverting (+). Dengan demikian, tegangan output akan sama dengan tegangan input, tanpa ada penguatan atau pelemahan sinyal.
Menghasilkan penguatan sinyal yang konstan dan presisi sesuai dengan nilai konstanta yang diinginkan.
Membalik polaritas sinyal input sehingga output memiliki fase yang berlawanan dengan input.
Menerapkan prinsip kerja op-amp dalam konfigurasi inverting untuk pengolahan sinyal analog.
Mempermudah pengendalian dan manipulasi sinyal dalam berbagai aplikasi elektronika, seperti sistem kendali otomatis dan instrumentasi.
Meningkatkan pemahaman tentang karakteristik dan analisis rangkaian inverting constant multiplier.
Mengaplikasikan rangkaian ini dalam desain sistem elektronik yang memerlukan penguatan dan pembalikan sinyal secara simultan.
1. Alat
- Software Proteus (ISIS Professional)
2. Bahan
- 1. VoltmeterAlat ukur untuk mengukur besar Tegangan dalam satuan Volt
2. DC Voltage
Komponen yang menyediakan tegangan tetap antara dua terminal: terminal positif (+) dan terminal negatif (–). Sumber ini digunakan untuk memberikan energi listrik ke rangkaian, dan nilainya bisa berupa tegangan tetap (seperti baterai 5V atau 12V) atau variabel, tergantung konfigurasi rangkaian.3. GroundGround adalah titik kembalinya arus searah atau titik kembalinya sinyal bolak balik atau titik patokan dari berbagai titik tegangan dan sinyal listrik dalam rangkaian elektronika.
4. ResistorFungsi utama dari resistor adalah membatasi aliran arus. Resistor dapat menahan arus dan memperkecil besar arus. Besar resistansi (kemampuan menahan arus) resistor disesuaikan dengan kebutuhan perangkat elektronika.Cara Menghitung Nilai Resistor
1. Inverting Amplifier
Pengertian:
Inverting amplifier adalah konfigurasi op-amp di mana sinyal input diberikan pada terminal inverting (-), dan output op-amp diambil dari terminal output. Hasil penguatan dari sinyal input berbalik fase (inverted) 180° dan diperkuat tergantung pada rasio resistor feedback dan resistor input .
Rumus Penguatan (Gain):
Dimana:
-
adalah penguatan op-amp (gain),
-
adalah resistor feedback,
-
adalah resistor input.
2. Non-Inverting Amplifier
Pengertian:
Non-inverting amplifier adalah konfigurasi di mana sinyal input diberikan pada terminal non-inverting (+) dan outputnya diambil dari terminal output op-amp. Pada konfigurasi ini, sinyal input tidak berbalik fase dengan output dan penguatan bersifat positif.
Rumus Penguatan (Gain):
Dimana:
-
adalah penguatan op-amp,
-
adalah resistor feedback,
-
adalah resistor input.
3. Unity Follower (Buffer)
Pengertian:
Unity follower (juga dikenal sebagai buffer) adalah konfigurasi op-amp yang memiliki penguatan satu kali (unity gain). Dalam konfigurasi ini, output op-amp mengikuti input secara langsung, tanpa perubahan fase atau penguatan. Unity follower digunakan untuk menyesuaikan impedansi antara dua rangkaian atau untuk mengisolasi satu rangkaian dari yang lainnya.
Rumus Penguatan (Gain):
Soal 1: Inverting Amplifier
Sebuah rangkaian op-amp dihubungkan sebagai inverting amplifier dengan resistor feedback dan resistor input Jika tegangan input , hitunglah tegangan output
Jawaban:
Penguatan op-amp pada konfigurasi inverting amplifier:
Maka, tegangan output:
Soal 2: Non-Inverting Amplifier
Rangkaian op-amp dikonfigurasi sebagai non-inverting amplifier dengan resistor feedback dan resistor input . Jika tegangan input , hitunglah tegangan output
Jawaban:
Penguatan op-amp pada konfigurasi non-inverting amplifier:
Maka, tegangan output:
Soal 3: Unity Follower (Buffer)
Sebuah op-amp dikonfigurasi sebagai unity follower (buffer). Jika tegangan input , berapakah tegangan output ?
Jawaban:
Pada unity follower, penguatan adalah 1, sehingga:
Sebuah inverting amplifier menggunakan resistor input dan resistor feedback . Berapa gain (penguatan) dari rangkaian tersebut?
A. -0.25
B. -4
C. 4
D. 0.25
Soal 2 – Non-Inverting Amplifier
Sebuah non-inverting amplifier memiliki dan . Berapa besar penguatan dari rangkaian tersebut?
(Gain = 1 + = 1 + 9/1 = 10)
A. 1
B. 9
C. 10
D. 11
Soal 3 – Unity Gain Follower
Apa karakteristik utama dari unity gain follower (buffer amplifier) menggunakan op-amp?
A. Membalik sinyal masukan dan memperbesar amplitudonya
B. Memberikan gain lebih dari 1
C. Menghasilkan output yang sama dengan input tanpa membalik fasa
D. Memperkuat sinyal dengan delay waktu
Komentar
Posting Komentar